KURIKULUM
SMP NEGERI 1 BATANGAN
TAHUN
PELAJARAN 2015 / 2016
Jalan
: Jl. Raya Batangan Jaken KM 1,5
Pati
Desa : Kedalon
Kecamatan : Batangan
Kota
: Pati
Provinsi
: Jawa Tengah
Telp. : ( 0295 ) 4790499
Email : smp1batangan@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang1.
Pengertian Kurikulum
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua
adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang
diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.
Dengan diberlakukannya
Kurikulum 2013 tersebut, Kurikulum SMP Negeri 1 Batangan Tahun Pelajaran 2015/2016 yakni berdasarkan Kurikulum 2013 sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah
Tsanawiyah yang selanjutnya menjadi pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan di SMP Negeri 1 Batangan.
2.
Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan
kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun)
lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang
tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu
tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya
manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan
agar tidak menjadi beban.
b.
Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait
dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan
hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan
budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi
akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World
Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free
Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi
International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999
juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam
beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan
antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak
terdapat dalam kurikulum Indonesia.
c.
Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan
penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki
pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang
sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta
didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran
pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah
menempatkan kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013
untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah diubah sesuai dengan
kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan
penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja
yang bersifat kolaboratif;
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
e. Penguatan Materi
Penguatan
materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi
peserta didik.
B. Karakteristik
Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar;
3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
C. Kerangka Dasar
1.
Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan
kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber
dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di
sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan
landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi
peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun
filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan
kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya
bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan
ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan
peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum,
hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini
dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka
sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya
bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di
berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik
dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari
dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk
mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui
pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan
nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual
dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun
kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan
berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan
filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta
didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang
lebih baik.
2.
Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori
“pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan
berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013
menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam
bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas,
dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
d. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
e. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;
f. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian
Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 38 Tahun 2013;
g. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009
mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 61/P Tahun 2012.
h. Permendikbud No 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan (SKL);
i.
Pemendikbud
No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses;
j.
Permendikbud
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian;
k. Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang
Kompetensi dasar dan Struktur Kurikulum SMP-MTs.
l.
Permendikbud
No. 71 Tahun 2013 tentang Buku Tes Pelajaran Layak
m. Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013
n. Permendiknas No 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah
o. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang
Pendidian Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib
BAB II
TUJUAN DAN KERANGKA DASAR
A. Tujuan Pendidikan
Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
B. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
C.
Tujuan Kurikulum
Kurikulum SMPN 1 Batangan (mengacu Kurikulum 2013) bertujuan
untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
C. Visi Sekolah
“Bertaqwa, Berprestasi dan Berbudaya dengan
Berwawasan Kebangsaan dan Lingkungan”
D. Misi Sekolah
1.
Melaksanakan
pembelajaran dan
pengamalan agama berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
2.
Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan produktif dengan senantiasa menanamkan sikap spiritual, sikap sosial dalam
mengembangkan pengetahuan serta ketrampilan.
3.
Melaksanakan pembinaan intensif dalam kegiatan olahraga dan seni budaya dengan menggali
potensi dan kearifan lokal.
4.
Mengembangkan
potensi peserta didik dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial
di masyarakat dan membangun kehidupan masyarakat demokratis.
5.
Menumbuhkan cinta tanah
air dan bangsa serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan meneladani
nilai-nilai perjuangan para pahlawan.
6.
Menumbuhkan
kepedulian seluruh warga sekolah terhadap lingkungan hidup untuk mewujudkan
sekolah adiwiyata.
7.
Melaksanakan upaya
pelestarian lingkungan, pencegahan kerusakan lingkungan, dan pencegahan
pencemaran lingkungan.
8.
Meningkatkan
Layanan Pendidikan melalui kerjasama yang harmonis dengan instansi lain, komite
sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat.
E. Tujuan Sekolah
Penyelenggaraan
pendidikan di SMP Negeri 1 Batangan pada tahun pelajaran 2013-2014
bertujuan untuk mencapai:
1.
Mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia. Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir,
dan berwawasan ke depan.
2.
Mengembangkan strategi pembelajaran dengan
pendekatan Scientific Learning dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah(Problem Based Learning), model
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis penemuan (Discovery Learning).
3.
Melaksanakan penilaian pembelajaran berdasarkan
prinsip-prinsip: objektif,
terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif.
4.
Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan.
5.
Meningkatkan
sarana dan prasarana sekolah guna mendukung keberhasilan program
pembelajaran secara efektif dan efisien.
6.
Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang
akuntabel dan transparan.
7.
Mengembangkan kerjasama dengan orang tua peserta
didik, lembaga, dan masyarakat guna pemenuhan standar pendidikan, peningkatan
layanan pendidikan dan peningkatan kualitas lulusan.
8.
Mengembangkan lingkungan sekolah menjadi sekolah
adiwiyata.
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM
A. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya
usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi
vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sbb:
1.
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2.
Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3.
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4.
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian
tentang Kompetensi Inti sesuai dengan Lampiran Permendikbud No. 68 Th. 2013.
B. Matapelajaran
Mata
pelajaran pada struktur kurikulum sebagai berikut:
MATA
PELAJARAN
|
ALOKASI
WAKTU PER MINGGU
|
|||
VII
|
VIII
|
IX
|
||
Kelompok A
|
||||
1.
|
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
|
3
|
3
|
3
|
2.
|
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
|
3
|
3
|
3
|
3.
|
Bahasa Indonesia
|
6
|
6
|
6
|
4.
|
Matematika
|
5
|
5
|
5
|
5.
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
5
|
5
|
5
|
6.
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
4
|
4
|
4
|
7.
|
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
Kelompok B
|
||||
1.
|
Seni Budaya
|
3
|
3
|
3
|
2.
|
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
|
3
|
3
|
3
|
3.
|
Prakarya
|
2
|
2
|
2
|
JUMLAH
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
|
38
|
38
|
38
|
|
Muatan Lokal
|
||||
1.
|
Bahasa Jawa
|
2
|
2
|
2
|
JUMLAH
ALOKASI WAKTU PER MINGGU TERMASUK MUATAN LOKAL
|
40
|
40
|
40
|
Keterangan
:
1) Mata
Pelajaran Bahasa Jawa tercantum dalam struktur kurikulum berdasarkan Surat
Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 424.I3242 tertanggal
23 Juli 2013.
2) Selain
kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler wajib yakni Pramuka.
3) Kegiatan
ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama) atau yang lainnya adalah dalam
rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya
adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam
penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat
kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra
kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
4) Matapelajaran
Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya
dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan
konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
5) Sebagai
pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap
mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan
peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
6) Jumlah
alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat
ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan
kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan
satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban
belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan IX adalah 38 jam pembelajaran ditambah
2 jam untuk pembelajran Bahasa Jawa. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah
40 menit.
2. Beban belajar di Kelas VII, VIII,
dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20
minggu.
3. Beban belajar di kelas IX pada
semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas IX pada
semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun
pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk
mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. Kelompok 1 yaitu kelompok
kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. Kelompok 2 yaitu kelompok
kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. Kelompok 3 yaitu kelompok
kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
4. Kelompok 4: kelompok kompetensi
dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI- 4;
Uraian
tentang Kompetensi Dasar sesuai dengan Lampiran Permendikbud Nomor 68 Tahun
2013.
E.
Muatan Pembelajaran
Muatan pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu
untuk tujuan pendidikan adalah matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Pada hakikatnya IPA dan IPS
dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated sciences dan
integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin biologi,
fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi,
dan sosiologi. Kedua matapelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang
berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar,
rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam. Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman
tentang bangsa, semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di
bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan
dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan
dijaga dalam perspektif biologi, fisika, dan kimia.
Integrasi berbagai konsep dalam
matapelajaran IPA dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di
mana batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena
konsep-konsep disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan
permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut
memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual.
Pembelajaran IPS diintegrasikan
melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu. Ruang adalah tempat di
mana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan mobilitas manusia
antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambarkan masa di mana
kehidupan manusia itu terjadi.
Pembelajaran IPA diintegrasikan
melalui konten biologi, fisika, dan kimia. Pengintegrasian dapat dilakukan
dengan cara connected, yakni pembelajaran dilakukan pada konten bidang
tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang relevan ikut
dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya
dikaitkan dengan upaya makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh
(konten biologi), serta senyawa yang digunakan di dalam sistem AC (konten
kimia).
F. Kreteria Ketuntasan Minimum (KKM )
SMP Negeri 1 Batangan menetapkan Kreteria Ketuntasan Minimum (KKM) nilai kompetensi pengetahuan untuk kelas VII, VIII dan IX sebagai berikut:
Komponen
|
KKM
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A. Mata Pelajaran
Kelompok A
|
|||
1. Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
2. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
3. Bahasa
Indonesia
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
4. Matematika
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
5. Ilmu
Pengetahuan Alam
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
6. Ilmu
Pengetahuan Sosial
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
7. Bahasa
Inggris
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
B. Mata
Pelajaran Kelompok B
|
|||
1. Seni Budaya
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, &
Kesehatan
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
3. Prakarya
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
C. Muatan
Kurikulum Daerah
|
|||
1.
Bahasa Jawa
|
3,00
|
3,00
|
3,00
|
Keterangan :
Nilai 3,00 dalam rentang 0-100 setara dengan 75.
KKM kompetensi
keterampilan dan kompetensi sikap sama dengan kriteria pada permendiknas nomor
104 Tahun 2014
G. Profil Jadwal
Tatap Muka
Profil
Jadwal SMP Negeri 1 Batangan
Tahun
Pelajaran 2015-2016
Jam
ke
|
Pukul
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum’at
|
Sabtu
|
1
|
07.00 – 07.40
|
Upacara
|
8
|
16
|
23
|
Senam
|
35
|
2
|
07.40 – 08.20
|
1
|
9
|
17
|
24
|
36
|
|
3
|
08.20 – 09.00
|
2
|
10
|
18
|
25
|
30
|
37
|
4
|
09.00 – 09.40
|
3
|
11
|
19
|
26
|
31
|
38
|
09.40 – 10.05
|
Istirahat
|
||||||
5
|
10.05 – 10.45
|
4
|
12
|
20
|
27
|
32
|
39
|
6
|
10.45 – 11.25
|
5
|
13
|
21
|
28
|
33
|
40
|
7
|
11.25 – 12.05
|
6
|
14
|
22
|
29
|
34
|
TIK*)
|
8
|
12.05 – 12.45
|
7
|
15
|
*)Tapka BK
|
*)Sholat
|
Bhs Inggris*)
|
H. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan mengembangkan potensi
siswa aspek keterampilan untuk mendukung pencapaian kompetensi intrakurikuler
serta pengembangan potensi siswa sesuai bakat dan minatnya.
1.
Ekstrakurikuler
Wajib
Pramuka
Tujuan:
- melatih
berorganisasi
- membekali peserta didik tentang
materi kepramukaan
- melaksanakan aktualisasi tuntutan kompetensi mata pelajaran
intrakurikuler
- menumbuhkan
rasa cinta tanah air dan bangsa serta kepedulian lingkungan
2.
Ekstrakurikuler
Pilihan
2.1. BTQ dan Qiro’ah
Tujuan:
-
Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca
dan menulis Al Quran.
-
Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap isi
kandungan Al Quran.
-
Meningkatkan prestasi peserta didik dalam
lomba-lomba keagamaan.
2.2. Seni Tari
Tujuan:
-
Mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam
bidang seni tari.
-
Menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap seni tari nusantara.
-
Meningkatkan prestasi peserta didik dalam
lomba-lomba seni tari.
2.3. Bola
Basket
Tujuan:
-
Mengembangkan prestasi peserta didik
dalam bidang bola basket
-
Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan peserta didik dalam permainan bola basket sebagai olahraga
prestasi
-
Meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan
sportivitas peserta didik
2.4. Bola Voli
Tujuan:
-
Mengembangkan prestasi peserta didik
dalam bidang bola voli
-
Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan peserta didik dalam permainan bola voli sebagai
olahraga prestasi
-
Meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan
sportivitas peserta didik
2.5. Atletik
Tujuan:
-
Mengembangkan prestasi peserta didik
dalam bidang atletik
-
Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan peserta didik dalam bidang atletik sebagai olahraga
prestasi
-
Meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan
sportivitas peserta didik
2.6. Sepak
Bola
Tujuan:
-
Mengembangkan prestasi peserta didik
dalam bidang sepak bola
-
Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan peserta didik dalam permainan sepak bola sebagai
olahraga prestasi
-
Meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan
sportivitas peserta didik
2.6. Senam Lantai
Tujuan:
-
Mengembangkan prestasi peserta didik
dalam bidang senam lantai
- Meningkatkan
kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang senam
lantai sebagai olahraga prestasi
- Meningkatkan
kualitas kesehatan fisik dan sportivitas peserta
didik
2.7. Karawitan
Tujuan:
- Mengembangkan
minat dan bakat peserta didik dalam bidang seni karawitan.
- Menumbuhkembangkan
rasa cinta terhadap seni Jawa, khususnya karawitan.
- Meningkatkan
prestasi peserta didik dalam lomba-lomba seni Jawa, khususnya karawitan.
2.8. Vokal Grup
Tujuan:
-
Mengembangkan minat dan bakat peserta
didik dalam seni suara, khususnya vokal group.
-
Meningkatkan prestasi peserta didik dalam lomba
seni suara, khususnya vokal group.
2.9. Drumband
Tujuan:
-
Mengembangkan minat dan bakat peserta
didik dalam seni musik, khususnya drumband.
-
Menumbuhkan rasa bangga dan cinta
pada tanah air melalui penampilan drumband dalam upacara-upacara hari besar
nasional.
2.10. Karya Ilmiah Remaja
Tujuan:
-
Melatih peserta didik berpikir kritis
dan ilmiah.
-
Melatih peserta didik terampil dalam
menulis karya ilmiah.
-
Meningkatkan prestasi peserta
didik dalam berbagai kompetisi/lomba penulisan karya ilmiah.
2.11. Senilukis
dan Kaligrafi
Tujuan:
-
Mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam
bidang seni lukis/kaligrafi.
-
Menumbuhkembangkan rasa menghargai hasil karya
seni.
-
2.12. Gerakan Lingkungan bertajuk “Go Green my
School” (GGMS)
Tujuan:
-
Menumbuhkembangkan
rasa cinta lingkungan
-
Melatih rasa kepedulian terhadap
lingkungan hidup
-
Meningkatkan kualitas lingkungan sekolah.
3. Mekanisme Pelaksanaan
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler
dilaksanakan di luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler) dibina oleh guru,
praktisi, atau alumni yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusan kepala sekolah.
Jadwal ekstrakurikuler SMPN 1
Batangan sebagai berikut :
No
|
Kegiatan
|
Hari
|
Waktu
|
Penanggungjawab
|
Ket.
|
1
|
Pramuka
|
Jum’at
|
15.00 – 16.30
|
Haris Arif Prabowo,S.Pd.
|
|
2
|
GGMC
|
Senin
|
07.40-08.20
|
Suharningsih, S.Pd.
|
|
3
|
Baca Tulis Al Qur’an/Qiro;ah
|
Jum’at
|
11.00 – 11.45
|
Siti Rondliyah,S.Ag
|
|
4
|
Sepak Bola
|
Selasa
|
15.00 – 16.30
|
Setyanto Ari N, S.Pd.
|
|
5
|
KIR
|
Selasa
|
15.00 – 16.30
|
Taj Rosyidah, S..Pd
|
|
6
|
Senam Lantai
|
Rabu
|
15.00 – 16.30
|
Susanto,S.Pd.,M.M.
|
|
7
|
Atletik
|
Rabu
|
15.00 – 16.30
|
Setyanto Ari N, S.Pd.
|
|
8
|
Bola Volly
|
Kamis
|
15.00 – 16.30
|
Cahyayana Indra U, S.Pd.
|
|
9
|
Bola Basket
|
Rabu
|
15.00-16.3
|
Cahyayana Indra U, S.Pd.
|
|
10
|
Tari
|
Kamis
|
15.00 – 16.30
|
Sri Suratih, S.Pd.
|
|
11
|
Vokal Grup
|
Kamis
|
15.00 – 16.30
|
Anik Kusumawati, S.S.
|
|
12
|
Drumband
|
Sabtu
|
15.00 – 16.30
|
Hendro Suryono, S.Pd.
|
|
13
|
Karawitan
|
Sabtu
|
15.00 – 16.30
|
Sri Suratih, S.Pd.
|
I. Kriteria Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan
naik kelas pada SMPN 1 Batangan jika :
1.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam
dua semester pada tahun yang diikuti.
2.
Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 %
dari jumlah hari efektif.
3.
Nilai sikap untuk setiap mata pelajaran
sekurang-kurangnya baik (B)
4.
Memiliki maksimal 2(dua) nilai mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan kompetensi ketrampilan di bawah KKM . Tidak naik kelas jika
terdapat 3 mapel atau lebih pada kompetensi pengetahuan, keterampilan dan atau
sikap di bawah belum tuntas.
5.
(Ketuntasan Pengetahuan ditetapkan sekolah KKM p=
3,00; Ketuntasan ketrampilan sesuai permendiknas No 104 Th 2014 KM= 2,67,
ketuntasn nilai sikap = B (baik)).
6.
Diputuskan naik kelas berdasarkan rapat dewan guru.
7.
Kriteria Kenaikkan kelas dapat berubah apabila
terdapat peraturan perundangan-undangan yang lebih tinggi dari Keputusan
Penetapan Kurikulum ini yang kemudian Kriteria kenaikkan kelas tersebut ditetapkan
melalui surat keputusan Kepala SMPN 1 Batangan).
J. Kriteria Kelulusan Peserta Didik
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMPN 1 Batangan jika
:
1.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan
tingkat kehadiran dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas IX
sekurang-kurangnya 85% dari hari belajar efektif (HBE);
2.
Memiliki nilai kepribadian sekurang-kurangnya nilai
B (baik);
3.
Lulus Ujian Sekolah.
4.
Kriteria Kenaikkan kelas dapat berubah apabila
terdapat peraturan perundangan-undangan yang lebih tinggi dari Keputusan
Penetapan Kurikulum ini yang kemudian Kriteria kenaikkan kelas tersebut
ditetapkan melalui surat keputusan Kepala SMPN 1 Batangan).
K. Budaya
Sekolah dan Lingkungan
Budaya Sekolah dan lingkungan
merupakan kegiatan/perilaku kebiasaan perwujudan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi dilaksanakan penuh kesadaran serta menjadi kebutuhan setiap warga
sekolah sebagai bagian dari lingkungan.
Budaya yang dikembangkan di SMPN 1
Batangan antara lain :
1. Budaya
giat beribadah menurut agama/keyakinan masing-masing
Bentuk kegiatan/perilaku antara lain :
·
Sholat
berjamaah di sekolah,
·
Peringatan
hari besar agama,
·
Membaca
asmaul husna sebelum pembelajaran jam pertama,
·
Berdoa
setelah kegiatan pembelajaran
·
Pesantren
kilat
·
Halal
bihalal
·
Dll
2. Budaya
Nasionalisme, Patriotisme dan berwawasan Kebangsaan
Bentuk kegiatan/perilaku antara lain :
·
Menghargai
lambang dan simbol-simbol Negara
·
Melaksanakan
Upacara Bendera setiap hari senin,
·
Kegiatan
Peringatan Hari Besar Nasional
·
Meneladani
nilai-nilai kepahlawan
·
Menjaga
kerukunan antar warga sekolah
·
Peduli
terhadap korban bencana alam/bencana sosial sebagai bagian dari Bangsa
Indonesia
·
Menjaga
alam sekitar sebagai perwujudan cinta tanah air Indonesia.
·
Dll.
3. Budaya
menghormati dan menghargai
Bentuk kegiatan/perilaku antara lain:
·
Membiasakan
salam dan sapa
·
Bersikap
sopan
·
Berperilaku
sesuai tata karma
·
Mendengarkan
pendapat orang lain
·
Menerima
keputusan bersama
·
Melaksanakan
keputusan bersama
·
Menjaga
privasi orang lain
·
Dll.
4. Budaya
Displin
Bentuk kegiatan/perilaku antara lain:
·
Datang
belajar/bekerja tepat waktu
·
Pulang
tidak lebih awal dari waktu yang ditentukan
·
Menyelesaikan
tugas/kewajiban tepat waktu
·
Memberikan
hak orang lain tepat waktu
·
Berpakaian
sesuai aturan
·
Menempatkan
sesuatu di tempatnya, mengunakan sesuatu sesuai peruntukannya, mengembalikan
sesuatu sesuai tempat dan waktunya.
·
dan menggunakan, me
5. Budaya
giat belajar /bekerja.
Bentuk kegiatan/perilaku antara lain:
·
Mempersiapkan
diri untuk belajar/bekerja sesuai kebutuhan untuk belajar dan bekerja
·
Sadar
akan tugas dan kewajibannya yang telah diamanatkan padanya dengan tidak
menunggu perintah
·
Belajar/
bekerja dengan target pencapaian sesuai ketentuan
·
Berusaha
memperkaya hasanah ilmu pengetahuan sebagai kebutuhan hidup
·
Dll.
6. Budaya
ikhlas dalam belajar/bekerja
Bentuk kegiatan/perilaku antara lain:
·
Menempatkan
belajar/bekerja sebagai sesuatu yang terpenting di atas kepentingan lain yang
kurang penting
·
Menempatkan
belajar/bekerja sebagai kewajiban
·
Menempatkan
belajar/bekerja sebagai kebutuhan
·
Menempatkan
belajar/bekerja sebagai ibadah
·
Memaknai
belajar/bekerja sebagai sesuatu yang mulia
·
Belajar/bekerja
sesuai dengan waktu (beban belajar/beban bekerja)
·
Mengapresiasi
hasil belajar/bekerja orang lain
·
Membantu kegiatan
belajar/bekerja orang lain
·
Dll
·
7. Budaya
Cinta lingkungan
Bentuk kegiatan/perilaku antara lain:
·
Melakukan
kegiatan pagi bersih setiap hari mulai pukul 06.30 sd 06.50 melalui
piket kebersihan kelas
·
Kerja bhakti massal, dilakukan secara insidental dengan
melibatkan seluruh warga sekolah dengan sasaran kebersihan dan keindahan
lingkungan sekolah.
·
Kegiatan GGMS secara bergilir setiap hari sabtu
pukul 15.00- 16.30 WIB.
·
Memberikan
pembelajaran lingkungan hidup yang secara implisit terpadu dalam mata
pelajaran
·
Merawat
tanaman sekolah
·
Melindungi
satwa di lingkungan sekolah
·
Tidak
mencemari tanah, air dan udara di lingkungan sekolah
·
Menjaga
dan merawat aset sekolah
·
Berpartisipasi
aktif dalam menciptakan keindahan dan kerindangan.
·
Menjaga
kebersihan pribadi (badan, pakaian, dan perlengkapan belajar/bekerja dan tempat
duduk)
·
Dll
8. Budaya
Tertib
Bentuk kegiatan/perilaku antara lain:
·
Tertib
dalam mengikuti kegiatan
·
Tertib
dalam melaksanakan tugas belajar/bekerja
·
Tertib
dalam berpakaian
·
Tertib
dalam menyampaikan pendapat
·
Tertib
dalam menggunakan fasilitas sekolah
·
Tertib
dalam menempatkan barang
·
Dll
9. Budaya
Sopan, Santun dan Kekeluargaan
Bentuk kegiatan/perilaku antara lain:
·
Bersederhana
·
Menjungjung
tinggi kehormatan pelajar/tenaga pendidik/tenaga kependidikan
·
Bertutur
kata dengan menjaga tata krama
·
Sopan
dalam menyampaikan pendapat, santun dalam menerima pendapat
·
Berpakaian
dengan menjaga tata susila
·
Sabar dan
serius dalam menanggapi sesuatu
·
Menjunjung
tinggi rasa persaudaraan
·
Peduli
terhadap kesulitan orang lain
·
Berjiwa
corsa sebagai keluarga SMPN 1 Batangan
·
Dll
10. Budaya
Hidup Bersih dan Sehat
Bentuk kegiatan/perilaku antara lain:
·
Melaksanakan
piket kebersihan sesuai tugas
·
Senam
Pagi di sekolah
·
Menjaga kebersihan
dan kesehatan pribadi
·
Tidak
menggangu kesehatan orang lain
·
Menjaga kebersihan
dan kesehatan lingkungan kelas
·
Menjaga
kebersihan kamar mandi
·
Menjaga
kebersihan alat-alat praktik
·
Menjaga
kebersihan aset sekolah
·
Menjaga
kebersihandan kesehatan makanan di lingkungan sekolah
·
Menjaga
kebersihan dan kesehatan air
·
Menjaga
kesehatan tanaman
·
Menjaga
kesehatan satwa di lingkungan sekolah
·
Menjaga
kesehatan rohani warga sekolah
·
Dll
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan di sekolah disusun Kalender Pendidikan
SMP Negeri 1 Batangan tahun pelajaran 2015-2016 sebagai berikut:
JULI 2015
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
5
|
12
|
19
|
26
|
1-8
|
Libur akhir TP2014/2015
|
||
Senin
|
6
|
13
|
20
|
27
|
9-11
|
MOPDB
|
||
Selasa
|
7
|
14
|
21
|
28
|
13-16
|
Libur sebelum Idul Fitri
|
||
Rabu
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
28,29
|
Libur Idul Fitri 1435 H
|
|
Kamis
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
17,18
|
Libur sesudah Idul Fitri
|
|
Jumat
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
HBE
|
||
Sabtu
|
4
|
11
|
18
|
25
|
32
|
8
|
||
AGUSTUS 2015
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
Libur sesudah Idul Fitri
|
||
Senin
|
1
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
17
|
Upacara HUT RI ke 69
|
Selasa
|
2
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|||
Rabu
|
3
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|||
Kamis
|
4
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|||
Jumat
|
5
|
7
|
14
|
21
|
28
|
HBE
|
||
Sabtu
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
25
|
||
SEPTEMBER 2015
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
6
|
13
|
20
|
27
|
24
|
Idul Adha
|
||
Senin
|
7
|
14
|
21
|
28
|
||||
Selasa
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|||
Rabu
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|||
Kamis
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
|||
Jumat
|
4
|
11
|
18
|
25
|
32
|
|||
Sabtu
|
5
|
12
|
19
|
26
|
33
|
HBE = 4 minggu = 26 hari
|
||
OKTOBER 2015
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
4
|
11
|
18
|
25
|
1
|
Up. Hari Kesaktian Pancasila
|
||
Senin
|
1
|
5
|
12
|
19
|
26
|
5-10
|
UTS
|
|
Selasa
|
2
|
6
|
13
|
20
|
27
|
14
|
Libur 1 Muharam
|
|
Rabu
|
3
|
7
|
14
|
21
|
28
|
12-13, 15-16
|
Kegiatan Tengah Smt I
|
|
Kamis
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
28
|
Upacara Hari Sumpah Pemuda
|
|
Jumat
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
HBE
|
||
Sabtu
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
15
|
||
NOPEMBER 2015
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|||
Senin
|
1
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
10
|
Upacara Hari Pahlawan
|
Selasa
|
2
|
3
|
10
|
17
|
24
|
|||
Rabu
|
3
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|||
Kamis
|
4
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|||
Jumat
|
5
|
6
|
13
|
20
|
27
|
HBE
|
||
Sabtu
|
6
|
7
|
14
|
21
|
28
|
24
|
||
DESEMBER 2015
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
6
|
13
|
20
|
27
|
7-12
|
Ulangan Akhir Semester I
|
||
Senin
|
7
|
14
|
21
|
28
|
14-18
|
Persiapan penyerahan rapor / class meeting/ Dies Natalis Ke-32
|
||
Selasa
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
19
|
Penyerahan rapor
|
|
Rabu
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
21- 31
|
Libur akhir semester 1
|
|
Kamis
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
25
|
Libur Hari Natal
|
|
Jumat
|
4
|
11
|
18
|
25
|
32
|
|||
Sabtu
|
5
|
12
|
19
|
26
|
33
|
HBE
|
||
5
|
||||||||
JANUARI 2016
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
1
|
Libur Tahun Baru
|
|
Senin
|
1
|
4
|
11
|
18
|
25
|
2
|
Libur akhir semester gasal
|
|
Selasa
|
2
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|||
Rabu
|
3
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|||
Kamis
|
4
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|||
Jumat
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
HBE
|
||
Sabtu
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
24
|
||
FEBRUARI 2016
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
7
|
14
|
21
|
28
|
35
|
8
|
Libur Tahun Baru Imlek
|
|
Senin
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
36
|
22-25
|
Perkiraan TUC UN Kabupaten
|
Selasa
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
37
|
||
Rabu
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
38
|
||
Kamis
|
4
|
11
|
18
|
25
|
32
|
39
|
||
Jumat
|
5
|
12
|
19
|
26
|
33
|
40
|
HBE
|
|
Sabtu
|
6
|
13
|
20
|
27
|
34
|
41
|
20
|
|
MARET 2016
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
6
|
13
|
20
|
27
|
||||
Senin
|
7
|
14
|
21
|
28
|
7 - 12
|
UTS Genap
|
||
Selasa
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
14-17
|
Kegiatan tengah semester/Karya
Wisata
|
|
Rabu
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
21- 26
|
Ujian sekolah tertulis
|
|
Kamis
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
|||
Jumat
|
4
|
11
|
18
|
25
|
32
|
HBE
|
||
Sabtu
|
5
|
12
|
19
|
26
|
33
|
9
|
||
Apr-16
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
3
|
10
|
17
|
24
|
18-21
|
Perkiraan UN
|
||
Senin
|
1
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|||
Selasa
|
2
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|||
Rabu
|
3
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|||
Kamis
|
4
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|||
Jumat
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
HBE
|
||
Sabtu
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
24
|
||
MEI 2016
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
2
|
Upacara Hari Pendidikan Nasional
|
|
Senin
|
1
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
5
|
Libur
Kenaikan Isa Almasih
|
Selasa
|
2
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
22
|
Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad s.a.w.
|
Rabu
|
3
|
4
|
11
|
18
|
25
|
20
|
Upacara Hari Kebangkitan Nasional
|
|
Kamis
|
4
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|||
Jumat
|
5
|
6
|
13
|
20
|
27
|
HBE
|
||
Sabtu
|
6
|
7
|
14
|
21
|
28
|
24
|
||
JUNI 2016
|
TANGGAL
|
URAIAN KEGIATAN
|
||||||
Minggu
|
5
|
12
|
19
|
26
|
||||
Senin
|
1
|
6
|
13
|
20
|
27
|
6 – 11
|
Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)
|
|
Selasa
|
2
|
7
|
14
|
21
|
28
|
13 – 17
|
Persiapan penyerahan rapor / class meeting
|
|
Rabu
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
18
|
Penyerahan rapor semester dua
|
|
Kamis
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
20 – 30
|
Libur Akhir TP 2014/2015
|
|
Jumat
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
HBE
|
||
Sabtu
|
4
|
11
|
18
|
25
|
32
|
4
|
BAB V
P E N U T U P
Keberhasilan dalam
mengimplementasikan Kurikulum SMP Negeri 1 Batangan Tahun Pelajaran 2015/2016
membutuhkan peran serta yang sungguh-sungguh dari semua warga sekolah dan
pemangku kepentingan pendidikan, oleh sebab itu senantiasa diperlukan kerjasama
yang baik secara berkesinambungan. Semoga segala upaya untuk mewujudkan tujuan
pendidikan melalui kurikulum ini memperoleh hidayah dari Allah SWT.
Menyetujui, Pati, 1 Juli 2015
Ketua
Komite, Kepala
SMP Negeri 1 Batangan
Santosa,
M.Pd. Susanto,S.Pd.,M.M.
NIP 19570930 197903 1 005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar